Beban-beban pada struktur bangunan bertingkat

Beban-beban Pada Struktur Bangunan Bertingkat

Beban-beban pada struktur bangunan bertingkat, menurut arah bekerjanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu : (PPI, 1983)
1.             Beban Vertikal (Gravitasi)
a.    Beban mati (Dead Load)
Beban mati adalah berat dari semua bagian bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap (finishing), serta alat atau mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangka bangunannya (PPI, 1983).
Beban mati merupakan berat sendiri bangunan yang senantiasa bekerja sepanjang waktu selama bangunan tersebut ada atau sepanjang umur bangunan. Pada perhitungan berat sendiri ini, seorang analisis struktur tidak mungkin dapat menghitung secara tepat seluruh elemen yang ada dalam konstruksi, seperti berat plafond, pipa-pipa ducting, dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam menghitung berat sendiri konstruksi ini dapat meleset sekitar 15 % - 20 % (Soetoyo, 2000).

b.   Beban Hidup (Live Load)
Beban hidup adalah berat dari penghuni dan atau barang-barang yang dapat berpindah, yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Sedangkan pada atap, beban hidup termasuk air hujan yang menggenang (Benny, 1996).
Beban gravitasi pada bangunan yang berupa beban mati dan beban hidup ini akan diterima oleh lantai dan atap bangunan, kemudian didistribusikan ke balok anak dan balok induk. Setelah itu akan diteruskan ke kolom dan ke pondasi.
Bentuk pendistribusian beban dari plat terhadap balok dalam bentuk trapesium maupun segitiga
5.    Beban Horizontal (Lateral)
a.    Beban Gempa (Earthquake)
Beban gempa adalah besarnya getaran yang terjadi di dalam struktur rangka bangunan akibat adanya pergerakan tanah oleh gempa. Pertama kali di Indonesia ketetapan perencanaan gempa untuk bangunan dimasukkan dalam Peraturan Muatan Indonesia 1970, lalu peraturan ini diperbaharui dengan diterbitkannya Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
Pada dasarnya ada dua metode Analisa Perencanaan Gempa, yaitu : (Soetoyo, 2000)
·         Analisis Beban Statik Ekuivalen (Equivalent Static Load Analysis).
Analisis ini adalah suatu cara analisa struktur, dimana pengaruh gempa pada struktur dianggap sebagai beban statik horizontal untuk menirukan pengaruh gempa yang sesungguhnya akibat gerakan tanah. Metode ini digunakan untuk bangunan struktur yang beraturan dengan ketinggian tidak lebih dari 40 m.
·         Analisis Dinamik (Dynamic Analysis).
·         Metode ini digunakan untuk bangunan dengan struktur yang tidak beraturan. Perhitungan gempa dengan analisis dinamik ini terdiri dari :
§      Analisa Ragam Spektrum Respons
Analisa Ragam Spektrum Respons adalah Suatu cara analisa dinamik struktur, dimana suatu model dari matematik struktur diberlakukan suatu spektrum respons gempa rencana, dan berdasarkan itu ditentukan respons struktur terhadap gempa rencana tersebut.
§      Analisa Respons Riwayat Waktu
Analisa Respons Riwayat Waktu adalah suatu cara analisa dinamik struktur, dimana suatu model matematik dari struktur dikenakan riwayat waktu dari gempa-gempa hasil pencatatan atau gempa-gempa tiruan terhadap riwayat waktu dari respons struktur ditentukan.
b.   Beban Angin (Wind Load)
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya karena adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang bangunan yang ditinjau (Benny, 1996).
c.    Tekanan Tanah dan Air Tanah
Selain beban-beban tersebut diatas, masih ada beban lain yang perlu diperhitungkan, yaitu : (Soetoyo, 2000)
1.    Beban Temperatur
Beban akibat temperatur ini perlu diperhitungkan jika letak bangunannya berada di daerah yang perbedaan temperaturnya sangat tinggi.
2.    Beban Konstruksi (Construction Load)
Beban konstruksi ini timbul pada saat pelaksanaan pembangunan fisik gedung.

Ilmu Masih dari copas... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis dan komentarnya setelah membuka blog ini. Terima kasih.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.