Plat Lantai
Plat
lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan
lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada
kolom-kolom bangunan.
Ketebalan
plat lantai ditentukan oleh :
a.
Besar
lendutan yang diijinkan
b.
Lebar
bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
c.
Bahan
konstruksi dan plat lantai
Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat
(Szilard, 1974)
a.
Pelat kaku
Pelat kaku
merupakan pelat tipis yang memilikki ketegaran lentur (flexural rigidity), dan
memikul beban dengan aksi dua dimensi, terutama dengan momen dalam (lentur dan
puntir) dan gaya geser transversal, yang umumnya sama dengan balok. Pelat yang
dimaksud dalam bidang teknik adalah pelat kaku, kecuali jika dinyatakan lain.
b.
Membran
Membran merupakan
pelat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul beban lateral dengan gaya geser
aksial dan gaya geser terpusat. Aksi pemikul beban ini dapat didekati dengan
jaringan kabel yang tegang karena ketebalannya yang sangat tipis membuat daya tahan
momennya dapat diabaikan.
c.
Pelat flexibel
Pelat
flexibel merupakan gabungan pelat kaku dan membran dan memikul beban luar
dengan gabungan aksi momen dalam, gaya geser transversal dan gaya geser
terpusat, serta gaya aksial. Struktur ini sering dipakai dalam industri ruang
angkasa karena perbandingan berat dengan bebannya menguntungkan.
d.
Pelat tebal
Pelat tebal
merupakan pelat yang kondisi tegangan dalamnya menyerupai kondisi kontinu tiga
dimensi
Bahan
untuk Plat lantai dapat dibuat dari :
a.
Plat Lantai Kayu
Ukuran Lebar papan umumnya 20-30cm. Tebal papan
ukuran 2-3cm, dengan jarak balok-balok pendukung antara 60-80cm. Ukuran balok
berkisar antara 8/12, 8/14, 10/14. Untuk bentangan 3-3,5cm. Balok-balok kayu
ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok
beton. Bahan kayu yang dipaki harus mempunyai berat jenis antara 0,6-0,8 (t/m3)
atau dari jenis kayu kelas II.
Keuntungannya :
1.
Harga
relative murah, berarti biaya bangunan rendah
2.
Mudah
dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai
3.
Beratnya
ringan, berarti menghemat ukuran fondasi
Kerugiannya :
1.
Hanya
boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan ringan
2.
Bukan
peredam suara yang baik
3.
Sifat
bahan “permeable” ( rembes air ), jadi tidak dapat dibuat KM/WC di lantai atas
4.
Mudah
terbakar, jadi tidak dapat membuat dapur dilantai atas
5.
Tidak
dapat dipasang keramik
6.
Dapat
dimakan bubuk atau serangga, berarti keawetan bahan terbatas
7.
Mudah
rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-ubah.
b.
Plat
Lantai Beton
Dipasang
tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan
lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus
dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu. Perencanaan dan hitungan plat
lantai dan beton bertulang, harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam
buku SNI I Beton 1991.
Beberapa
persyaratan tersebut antara lain :
a. Plat
lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedangkan untuk plat atap
sekurangkurangnya7cm
b. Harus
diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau baja
sedang
c. Pada
plat lantai yang tebalnya > 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah
d. Jarak
tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
atau dua kalitebal plat lantai, dipilih yang terkecil
e. Semua
tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk
melindungi bajadari karat, korosi atau kebakaran
f. Bahan
beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1semen : 2pasir : 3kerikil + air,
bila untuk lapiskedap air dibuat dari campuran 1semen : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil
+ air secukupnya.
Plat-lantai
beton dapat dibuat menerus/menjadi satu dengan plat luifel dengan balok penumpu
sebagai pembatasnya.
c.
Plat
Lantai Yumen ( Kayu Semen )
Plat
lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil yang
kemudian dicampur semenyang berukuran 90cm x 80cm. plat lantai yumen ini masih
jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan yang baru dan yumen ini buatan
dari Pabrik Semen Gresik.
Cara
Pemasangan Yumen :
Sebelum
dipasangi yumen, dack yang akan dibuat dipasangi kayu bangkirai 5/7 dengan
panjang yangsudah diatur dengan jarak 40cm. Kayu yang berjejer tersebut
ditumpangi ring balk dan dicor, setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer
rapat diatas kayu tersebut lalu dibaut. Kemudian diatas yumen baru diberi rabat
beton (1pc : 2ps : 3kr), setelah kering dipasang keramik, kalau dilihat dari
bawah, kayu tersebut tampak seperti utuh. Untuk itu kayu tersebut bisa dipakai
sebagai kayu ekspos (bisa dipolitur).
2.2.3.1. Sistem Pelat Satu Arah
Pada
bangunan bangunan beton bertulang, suatu jenis lantai yang umum dan dasar
adalah tipe konstruksi pelat balok-balok induk (gelagar). Dimana permukaan
pelat itu dibatasi oleh dua balok yang bersebelahan pada sisi dan dua gelagar
pada kedua ujung. Pelat satu arah adalah pelat yang panjangnya dua kali atau
lebih besar dari pada lebarnya, maka hampir semua beban lantai menuju ke
balok-balok dan sebagian kecil saja yang akan menyakur secara langsung ke
gelagar.
Kondisi
pelat ini dapat direncanakan sebagai pelat satu arah dengan tulangan utama
sejajar dengan gelagar atau sisi pendek dan tulangan susut atau suhu sejajar
dengan balok-balok atau sisi panjangnya. Permukaan yang melendut dari sistem
pelat satu arah mempunyai kelengkungan tunggal. Sistem pelat satu arah dapat
terjadi pada pelat tunggal maupun menerus, asal perbandingan panjang bentang
kedua sisi memenuhi. (Ilm masih dari copas...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis dan komentarnya setelah membuka blog ini. Terima kasih.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.